Projek 2 P5 Kearifan Lokal Kab. kotawaringin Timur
28-11-2022
(TERRY AUREL)
MAMAPAS LEWU
Mamapas Lewu diartikan sebagai upacara membersihkan kampung/desa atau kota tempat tinggal, dengan kata lain Mamapas Lewu hampir sama pengertiannya dengan upacara Tolak Bala. Mamapas Lewu dilakukan karena adanya suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan pembunuhan, ancaman keselamatan atau kejadian ditimpa musibah penyakit yang menimpa seluruh penduduk kampung atau kota, bisa juga sebagai pembayaran hajat (niat hajat jika tercapai keinginan), hal ini dilakukan karena adanya kepercayaan dan keyakinan bahwa penduduk setempat dapat terhindar dari berbagai gangguan, ancaman, malapetaka, penyakit dan sebagainya.
Syarat-syarat
- Dilaksanakan oleh para Basir/ Balian yaitu orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan Roh-Roh Gaib penjaga alam.
- Pelaksanaan upacara adat Mamapas Lewu ini melalui 10 tahap/proses yang dilaksanakan secara urut yaitu Acara Basir Balian Mandurut Sangiang; Acara Basir Balian Manantan Dahiang Baya; Sial Pali Seluruh Kota Palangka Raya; Acara Penyembelihan Hewan Kurban; Acara Menurunkan Pinggan Sahur; Acara Pemberian Penginan Sukup Simpan dilanjutkan dengan Pakanan Sahur Lewu; Acara Mimbul Kuluk Metu (Penanaman hewan kurban); Acara Balian Karunya; Acara pabuli Sangiang. Nilai-nilai budaya yang bisa dipetik dari pelaksanaan upacara adat Mamapas Lewu adalah penghormatan terhadap leluhur, gotong royong, ketertiban, kepatuhan, pendidikan dan aset wisata.
- Upacara ritual yang digelar setiap akhir tahun.
Nilai Histori: Sejak dahulu pula masyarakat Dayak Ngaju telah melaksanakan upacara adat mamapas Lewu ini jika ingin ditelusuri sejak tahun berapa, tidak ada orang yang tahu.
Nilai Moral: Sebagai wahana untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan budaya Dayak agar tetap lestari, serta sebagai bentuk ucapan syukur kepada maha Kuasa atas penyertaan kepada kehidupan manusia.
Nilai Filosofi: Mamapas lewu ini mempunyai tujuan untuk memulihkan keseimbangan hubungan antara manusia dan tuhan, serta manusia dengan alam sekitar agar terhindar dari marabahaya dan marabencana.
SUMBER:https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=919
https://mediacenter.palangkaraya.go.id/ritual-mamapas-lewu-sebagai-peradaban-dayak/

Comments
Post a Comment